PADANG – Ekonomi Syariah dan Wisata Halal adalah hal yang sangat strategis dan pada saat ini diminati oleh pelaku wisata di banyak negara. Universitas Negeri Padang yang memiliki Fakultas Pariwisata dan Perhotelan hendaknya dapat mengambil peran untuk meningkatkan wisata halal tersebut.
Demikian disampaikan oleh Rektor Universitas Negeri Padang yang diwakili oleh Wakil Rektor III Prof. Yohandri, M.Si., Ph.D. dalam sambutannya pada kegiatan Subuh Mubarak yang dilaksanakan secara luring pada Jumat (24/11) bertempat di Masjid Raya Al-Azhar Kampus UNP Air Tawar Padang dan secara daring melalui zoom meeting. Kegiatan Subuh Mubarak pada Jumat pagi ini diselenggarakan oleh Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Sosial (FPP), Universitas Negeri Padang.
Kegiatan Subuh Mubarak yang diselenggarakan setiap Jumat pagi dihadiri oleh Rektor, Wakil Rektor, Kepala Lembaga, Kepala Biro, Kepala UPT, Dekan, Wakil Dekan, Ketua Departemen, Koordinator Program Studi, dosen, tenaga kependidikan dan sivitas akademika Universitas Negeri Padang.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor III Prof. Yohandri, M.Si., Ph.D. menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Ustaz Ahmad Wira, M.Ag., M.Si., Ph.D. yang merupakan dosen dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Imam Bonjol Padang yang telah bersedia sebagai penceramah pada kegiatan Subuh Mubarak bertempat di Masjid Raya Al-Azhar Kampus UNP Air Tawar Padang.
Ustaz Ahmad Wira, M.Ag., M.Si., Ph.D. dalam ceramahnya dengan topik “Peran Ekonomi Syariah dalam Menjawab Peluang Wisata Halal” menyampaikan bahwa perjalanan wisata yang dilakukan apakah dapat dipandang sebagai ibadah, hal itu sangat tergantung pada sudut pandang.
Pada kesempatan itu, Ustaz Ahmad Wira, M.Ag., M.Si., Ph.D. menyampaikan perjalanan wisata hendaknya yang dilaksanakan haruslah dalam kerangka untuk kesehatan dan meningkatkan ketaatan serta meningkatkan ibadah kepada Allah.
“Sesungguhnya dalam kehidupan selama 24 jam dalam sehari semalam, sebaiknya apapun yang dilakukan haruslah diniatkan sebagai ibadah sehingga bernilai pahala dan demikian juga dengan perjalanan wisata,” tambah Ustaz Ahmad Wira, M.Ag., M.Si., Ph.D.
Lebih lanjut kata Ustaz Ahmad Wira, M.Ag., M.Si., Ph.D., perjalanan wisata ke pantai ataupun ke gunung maka pada akhirnya haruslah dalam rangka mengagumi kebesaran Allah sehingga meningkatkan ketaatan kepada Allah.
“Oleh karena itu, pengembangan objek wisata haruslah dilengkapi dengan tempat dan fasilitas ibadah sehingga pengunjung harus dengan mudah selalu dapat melaksanakan ibadahnya,” jelas Ustaz Ahmad Wira, M.Ag., M.Si., Ph.D.
Demikian juga disampaikan oleh Ustaz Ahmad Wira, M.Ag., M.Si., Ph.D., pengelola pariwisata diharapkan menyiapkan fasilitas objek wisata sehingga dapat menyenangkan pengunjung dan bernilai pahala serta menghindari terjadinya umpatan pengunjung karena mahalnya makanan, biaya parkir yang mahal, dan sebagainya. (ET)
Pandangan islam terhadap pariwisata. Apakah jalan jalan hanya sekedar main main?, atau bisa berubah menjadi salah satu ibadah,,?
Ya, Semua tergantung niat dan cara pandang. kemanapun kita pergi selagi bukan untuk maksiat. Maka kita harus menjadikan perjalanan menjadikan salah satu sumber mengagungkan Allah. Jangan sampai pariwisata menjadikan kita lalai bahkan meninggalkan ibadah.